. My Simple Life: Cinta Dalam Hati (cerpen) Shugo Chara - Ran's Egg

Pages

Minggu, 05 Juni 2011

Cinta Dalam Hati (cerpen)

CINTA DALAM HATI
Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa di cintai
Tak mengapa bagiku
Asal kau pun bahagia
Dalam hidupmu , dalam hidupmu

                Sepenggal lagu itu mewakili perasaan gue saat ini. Gue seorang cowok yang menganggap diri gue pengecut. Why ? karena gue gak berani ngungkapin isi hati gue ke seroang cewek yang gue sayang. Udah lama sih gue suka sama dia , tapi ya itulah alasan gue. gue gak berani ngungkapin perasaan gue. cewek itu spesial banget buat gue. Di mata gue , dia beda banget sama cewek-cewek lain. Tatapan teduh di matanya yang indah selalu buat gue nge-fly. Namun , apalah gue? gue cuman seorang PENGECUT yang ga berani ngungkapin isi hati gue

“Ko , gimana?” tanya Obiet
“gimana apanya?” tanya gue
“nyeh-,- ya Shilla lah. Kapan lo mau nyatain ke dia?”
“gatau , gue bingung. Gue kan bukan kayak Gabriel , Alvin , Rio and Cakka. Mereka udah populer , dari keluarga berada pula. Mereka yang kayak gitu aja di tolak , apalagi gue?”
“eh , Cakka belum ada. Mending lo cepet daripada di ambil Cakka” ucap Irsyad
“au deh , bingung gue”
“gue paling gasuka kalo lo udah gini. Gampang banget sih lo putus asa. Berjuang dikit aja napa sih?” ucap Kiki
“gue gak putus asa. Tapi emang kenyataannya kaya gitu” tegas Riko
“oke , lo gak putus asa , tapi lo PESIMIS!” ucap Irsyad
“udah deh , males gue kalo bahas kaya ginian”
“yaudahlah , terserah lo” ucap obiet
“kita Cuma bisa support lo doang”ucap Irsyad
“okd, thanks”

                Gue pergi ninggalin mereka. Hati gue galau saat ini. Saat gue berjalan menyusuri koridor , anak-anak CRAG (Cakka , Rio , Alvin , Gabriel) di kerumuni anak-anak cewek. Kebiasaan emang. Gue maklumlah , mereka cowok terpopuler di sekolah. Tapi mereka tetep ga beda-bedain temen. Gue lumayan sih deket sama mereka. Sejenak , mata gue tertuju pada Cakka. Dia berdiri di tengah lapangan basket sambil membawa sebuah bunga mawar yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya

‘ngapain tu anak? Jangan sampe omongan si Irsyad bener’ batin gue
“oke , perhatian semua. Hari ini , jam ini , detik ini , gue pengen kalian luangin sedikit waktu kalian buat sobat gue , Cakka” ucap Alvin dg sebuah toa di tangannya
“thanks , Vin” bisik Cakka
“Oke , All. Ready” ucap Gabriel
‘maksudnya apaan?’ tanya gue dalam hati

                Hampir seluruh anak yang ada di lapangan berkumpul ke tengah lapangan mengelilingi Cakka dan kemudian membentuk huruf U
“Morning all” sapa Cakka
“Morning”
“Oke , gue minta Ashilla Zahrantiara maju ke depan , please”

                Gue lihat Shilla heran , tapi akhirnya dia maju ke sebelah Cakka. Kemudian barisan yang tadinya membentuk huruf U berubah menjadi bentuk love.
‘okidi , gue bisa narik kesimpulan dari tindakan Cakka saat ini. Gue sekarang percaya sama omongan Irsyad’
                Gue berniat pergi , tapi gue urungkan niat gue and kembali menyaksikan pertunjukan yang MENYAKITKAN ‘bagi gue’

“Hari ini , 10-10-10 , gue harap menjadi hari yang special buat gue. dengan di saksikan oleh lo semua , gue CAKKA KAWEKAS NURAGA , ingin mengatakan bahwa gue sayang dan cinta sama lo , ASHILLA ZAHRANTIARA. Gue janji gue bakal jaga lo sepenuh hati gue” Ucap Cakka menghadap Shilla. Pipi Shilla memerah
“...” shilla diam
“Shil , will you be my queen of my heart?” tanya Cakka
“TERIMA ... TERIMA” sorak anakanak
“TOLAK ... TOLAK” sorak yang lain

                Seruan anak-anak di lapangan itu meramaikan lapangan

“kalo lo terima gue , ambil bunga ini dan peluk bunga ini. Kalo lo tolak gue , lo boleh ambil bunga ini dan buang bunga ini” ucap Cakka

                Shilla terdiam sejenak. Ia memejamkan matanya. Cakka cemas. Begitu pula gue. shilla membuka mata dan mengambil bunga dari tangan Cakka. Ia mengangkat bunga itu ke atas dan ...................... MEMBUANGNYA. Semua yang menyaksikan kaget termasuk gue dan Cakka.

‘jadi? Shilla nolak Cakka?yeah , gue masih ada kesempatan’ batin gue seneng
“Shill , lo nolak gue?” tanya Cakka dengan nada sedih
“siapa bilang?” tanya Shilla.
‘Deg’
“maksud Shilla apa” gumam gue
“trus, kenapa lo buang bunga itu?” tanya Cakka
“gue gak mau bunga , gue mau cinta dan ketulusan kasih sayang lo ke gue” ucap Shilla
“jadi ? lo nerima gue?” tanya gue
“Ya” ucap shilla singkat
“gue mau jadi queen of your heart” bisik Shilla di telinga Cakka
“thanks , Ashilla Zahrantiara”

                Kemudian turun sebuah pamflet dari lantai atas bertuliskan ‘CAKKA KAWEKAS NURAGA <3 ASHILLA ZAHRANTIARA’

Hati gue seketika hancur. Obiet langsung ngehampiri gue

“Ko , sabar. Gue yakin lo bisa nemuin cewek yang lebih baik dari dia” ucap Obiet
“Entahlah , Biet. Gue butuh waktu”
“okd , gue yakin lo bisa”

                Kemudian muncullah Shilla dan Cakka melewati gue. gue menoleh sekilas ke arah CakShill.

“Shil , Kka . congrats yaa” ucap gue . meski berat
“thanks ya , Ko”
Obiet memandang gue dengan heran
“Congrats ya , shil , kka”
“PJ yee” ucap gue
“siplah”
“okd , gue duluan bye”
“gue nyusul dia , jangan lupa PJ. Haha. Bye”

Gue pergi ninggalin Obiet ke ruang musik.
Obiet mengikuti Riko. Dia bertemu dengan Irsyad dan Kiki yang sudah berada di depan pintu ruang musik

@Ruang Musik
“Biet , si Kori kenapa?” tanya Kiki
“KIKI , lo galiat pertunjukkan GAK PENTING tadi?” teriak Irsyad pelan (emangada-,-) #abaikan
“oh , gue tau”
“apaan?” tanya Obiet & Irsyad
“di kantin tadi kan? Si Ourel main jambak-jambakan sama Keke?” tanya Kiki dengan begonya (sorry kielovers , just story)
“GUBRAK. Bukan dodol” ucap Irsyad dan Obiet
“emang apaan , Syad?” tanya Kiki
“di lapangan tadi kan?”
“iya , ada apaan?”
“acara tasyakuran”
“GUBRAK! Ya Tuhan , kuatkanlah hamba. Hamba mohon kembalikan akal sehat mereka. Jadikanlah mereka manusia yang soleh dan terimalah mereka disisi-Mu”
“heh. Maksud lo ? Kita masih mau hidup” ucap Kiki
“lah , elo berdua samasama bego sih-,- emang mana ada tasyakuran?“ ucap Obiet
“di lapangan deket rumah gue” ucap Irsyad watados
“hmm , udah deh. Emang tadi ada apa?” tanya Kiki
“penembakan Shilla oleh Cakka” ucap Obiet
“oh , trus apa hubungannya?” tanya Kiki
“balik lagi deh begonya. Riko jelas sakit hati lah. Dia kan suka Shilla” jelas Irsyad
“trus di terima shilla ?”
“Ya”
“OOOOOOOOOOOOOOOOOOO”
“bulet”

_sementara di dalam ruang musik_
                Riko memetik sebuah gitar dan bernyanyi
Cinta Dalam Hati
By : Riko Anggara
Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia
Dengan hidupmu, dalam hidupmu

Telah lama ku pendam perasaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah
Bahagia untukku, bahagia untukku

[Reff:]
Ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
Meski ku tunggu hingga hujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja


          Selesai menyanyikan lagu itu , seluruh anak yang berada di sekitar ruang musik tersebut keluar dan bertepuk tangan. Termasuk Shilla.

“Ko , lo hebat banget. Suara lo keren” puji Shilla
“thanks , Shil”
“buat siapa , Ko ?”
“buat seseorang yang gue sayang tapi gak bisa gue miliki”
“beruntung banget orang itu lo sayang dg tulus”
‘seandainya lo tau , kalo orang itu lo, Shill’ batin gue
“tapi sayangnya dia gatau”
“oh , yaudah deh , gue balik. Bye”

          Seluruh anak meninggalkan ruang itu, kecuali para sahabatnya
“ko , sabar” hibur Obiet
“makasih”

          Mereka keluar dari ruang tersebut
Bel pulang sekolah berbunyi
“Ko , gue pulang duluan ya. Gue ada janji sama adek gue” ucap Obiet
“gue juga ada janji sama mama gue” ucap Kiki
“Ko , sorry banget, gue ga maksud. Tapi gue harus pergi. Papa gue mau berangkat ke luar negri” ucap Irsyad
“okidi , gpp kok”
“yaudah , kita duluan , bye” pamit mereka

          Setelah Obiet Irsyad dan Kiki menghilang dari hadapan gue , gue kembali focus buat nungguin bus. Saat gue lagi focus , gue liat Shilla Cakka baru  keluar dari gerbang. Then , Cakka ninggalin Shilla buat ngambil mobilnya. Shilla berjalan sendiri sambil mengutak-atik Bbnya. Saat Shilla menyebrang , dia gak liat kanan kiri. Gue liat , dari arah kanan , sebuah truk melaju dg kecepatan super tinggi. Gue yang melihat itu gak tinggal diem. Gue lari dan gue dorong tubuh Shilla.
“SHILLAA , AWAAAAAAAAS” teriak gue
          Riko segera mendorong tubuh Shilla. Yap , Shilla selamat. Tapi Riko ?
“BRAAAAK” sebuah truk dengan sukses berhasil menghantam tubuh Riko
“Rikoooo” teriak Shilla
Cakka yang baru keluar dari mengambil mobil menghampiri gue dan Shilla
“Riko , lo kenapa? Shill....” tanya Cakka
“Riko , mavi gue. garagara gue lo jadi kayak gini” ucap Shilla penuh sesal
“yaudah , kita bawa ke rumah sakit”
“gausa , kka. Ini emang uda takdir gue. shil , ini saatnya gue jujur. Gue suka sama lo , gue sayang sama lo , gue cinta sama lo. Lagu tadi gue persembahin buat lo” ucap Riko
“Ko , gue juga .... gue juga sayang sama lo. Sorry gue gak peka sama perasaan lo. Sorry juga gue gak bisa bales perasaan lo” ucap Shilla
“Gpp shill. Gue bisa ngerti. Kka , tolong jagain Shilla. Gue tau lo sayang banget sama Shilla begitupun sebaliknya”
“pasti , Ko”
“Ko , jangan tinggalin gue”
“Usap air matamu , dekap erat tubuhku. Tatap aku sepenuh hatimu” nyanyi Riko
“Nikmati detik demi detik yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi” Cakka
“Hirup aroma tubuhku , yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu , gundahmu” Shilla
“Nyanyikan lagu indah , sebelum kau pergi dan mungkin tak kembali” Obiet
“Nyanyikan lagu indah , tuk melepas kau pergi dan tak kembali” Irsyad
“Nikmati detik demi detik yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi” Kiki
“Hirup aroma tubuhku , yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu , gundahmu” ShillaCakka
“Nyanyikan lagu indah , sebelum kau pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah , tuk melepas kau pergi dan tak kembali
Nikmati detik demi detik yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi” nyanyi mereka
“Gue udah gakuat , bye all”
“RIKOOOOOOOOOOOOOOOOO” teriak Shilla
“semoga lo tenang di sana , bro”
“ikhlasin , Shil”
          Rikopun di makamkan.
@pemakaman
Tangisan duka menyelimuti proses pemakaman itu. Hari semakin sore , semua peziarah pulang. Tinggallah para sahabat Riko , cakka dan shilla.
“Riko , mavin kita bertiga gabisa jadi sahabat yang baik buat lo” ucap Kiki
“gue yakin sekarang lo bisa tenang di sana”ucap Irsyad
“semoga Riko di terima di sisinya” ucap Obiet
“amiiin” ucap semua yang ada di situ
“Shil , kka , kita pulang duluan yaa. Bye”

          Setelah mereka bertiga pulang , tinggallah Cakka dan Shilla. Shilla menangis terisak
“Shil , udah. Jangan nangis , biarin Riko tenang di sana” hibur Riko
“gak bisa , gue belum bisa mavin diri gue sendiri”
“gak ada yang perlu di sesali. Please , gue mohon lo jangan nangis”
“untuk kali ini , biarin gue nangis. Untuk terakhir kalinya”
“iya , shil”
“Riko , gue minta mav atas semua kesalahan gue. gue juga makasih sama lo , lo pernah jadi warna di hidup gue. semoga lo tenang di alam sana” doa Shilla
“amiiiin” ucap Riko
“yaudah , kita pulang”
“iya. bye Riko”

          Beberapa langkah kaki dari makam Riko , mereka mendengar suara yang tak asing bagi mereka. Mereka menoleh dan mendapati seorang Riko memakai baju serba putih dengan wajah pucat
“Riko” ucap Cakshil
“gue juga mau bilang makasih karna lo udah perna ngisi harihari gue . mav juga udah ganggu hubungan lo . satu pinta gue , jangan pernah nangis karena gue” ucap Riko
“Pasti , Ko”
Tiba-tiba Obiet Irsyad dan Kiki muncul di pemakaman. Obiet lupa meninggalkan barangnya di pemakaman
“Riko” ucap mereka kaget
“guys , gue mohon jangan pernah nangis karena gue”
“pasti , Ko. Lo tenang di sana. Inget kita selalu” ucap Obiet
“pasti guys”
“gue pergi dulu. Bye”
“bye , Ko”
“makasih atas semuanya , Ko” ucap Shilla
          Mereka pulang ke rumah masing-masing
‘Shil , gue janji gue akan selalu jaga hati ini buat lo. Hanya BUAT LO , shil. Gue tunggu lo di sini besok. Kali ini , biarkan cinta ini jadi Cinta Dalam Hati’

THE END

0 komentar:

Posting Komentar