. My Simple Life: The Heroes Of Us 2 Shugo Chara - Ran's Egg

Pages

Kamis, 09 Juni 2011

The Heroes Of Us 2

(part 2)

Saat mereka sedang latihan , tiba tiba ...

Brakk ...

Terdengar suara dobrakan pintu . Seseorang masuk dengan wajah merah penuh emosi . Terlihat butiran butiran kristal hendak meluncur dari mata indahnya . Ia segera berlari tanpa menghiraukan beberapa pasang mata yang memperhatikannya

"BISMAAA , gue kemaren ngeliat elo jalan sama cewek lain di mall . Itu siapa lo ?" tanya Ify , cewek bisma

"oh , itu . Dia pacar kedua gue . Kenapa emang ?" tanya bisma enteng

"what ? Jadi lo punya pacar selaen gue ?" tanya ify. Beberapa butir-butir kristal telah meluncur melalui bola matanya yang indah

"iya dong . Gak jaman punya pacar satu doang" ucap bisma enteng

"bisma , parah banget lo . Ngomong gitu di depan cewek lo sendiri" bisik rafael

"tau lo , bis . Ga ngerti perasaan cewek banget sih lo" bisik morgan

"alah , biarinsih . Gue juga udah ga betah sama dia sih" ucap bisma

"bisbisbisma , lo udah ga sayang sama gue lagi ?" tanya ify yang masih terisak

"emm , menurut lo ?" tanya bisma

"gue harap lo masih sayang sama gue" harap ify

"tapi kayanya gue udah ga sayang deh sama lo . Gue bosen sama lo" ucap bisma enteng

"tap tap tapi , gue masih sayang sama lo" ucap ify

"haha lo ga capek apa gue sakitin terus ? Mending lo terima aja deh kalo gue mutusin hubungan sama lo" ucap bisma. Personil sm*sh yang lain hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah temannya itu yang sudah terkenal playboy

"GAK ! GUE GAK AKAN TERIMA LO PUTUSIN GUE ! Gue yakin gue bisa bertahan dan buktiin sayang gue ke lo . Dan gue berharap lo bisa sadar akan ketulusan gue dan mulai kembali sayang sama gue" ucap Ify

"lo selain bosenin , keras kepala juga ya ? Itusih terserah lo . Tapi jangan sampe protes kalo gue gak akan pernah sayang sama lo" ucap bisma

"gue yakin gue BISA" ucap ify yakin

Ify segera meninggalkan danceroom.

Setelah ify pergi menjauh meninggalkan danceroom tersebut, terlontar beberapa kalimat yang keluar dari mulut setiap anggota sm*sh

"gila lo , bis . Primadona sekolah lo mainin juga . Parah lo sumpah , parah" ucap reza

"iya, gue jadi lo, ga bakalan gue gituin deh" ucap ilham

"woo , lo emang doyannya yg seger seger sih" ledek reza

"idup idup gue ini" ucap ilham

"whatever" ucap reza

"ribet amet idup lo pada sih , ham , za" tanggap morgan

"idup idup kita ini wlee" ucap reza dan ilham serempak

"bzzz . eh , bis . Lo kok bisa sih ngelepas ify gitu aja?" tanya morgan

"iya , bis . Lo kok segitu gampangnya ngelepas ify ?" tanya dicky

"udah gue bilang , kan . Gue itu bosen sama ify . Udah cerewet , over protektif , aduh malesin lah . Gak bakal deh lo lo semua bisa ngadepin orang kaya dia" ucap bisma

"lo kok yakin banget kalo kita kita ga sanggup ngadepin dia?" tanya rafael

"jelas gue yakinlah . Emang lo semua mau sama orang keras kepala , bawel , manja kaya dia ? Gue rasa itu bukan tipe lo pada deh" ucap bisma

***

Ify yang hendak masuk lagi ke danceroom untuk mengambil BBnya yang tertinggal , mendengar ucapan bisma . Hatinya serasa di sayat sayat . Ia tak sanggup mendengarnya , namun ia juga tak sanggup melepaskannya . Ia memutuskan untuk segera masuk dan kemudian keluar meninggalkan mereka

"eh , lo lagi . Ngapain ? Mau mutusin gue ? Gue terima kok haha" ucap bisma

"gue gak akan dan gak akan pernah mutusin lo , bis . Gue masih sayang sama lo . Gue cuman mau ngambil BB gue" ucap ify yang sedari tadi masih diiringi dengan isak tangisnya

"oh , nih . Kalo mau putus , bilang gue ya . Gue buatin acara yang meriah deh" ucap bisma

"ahhh" teriak ify sambil berlari dan mendobrak pintu danceroom tersebut

"ampun , deh , bis . Kapan lo tobat ? Gak mainin perasaan cowok" ucap reza

"hah ?" ucap mereka semua serempak #except reza

"apa ?" tanyanya

"eh , lo kira gue ga normal ? Gue masih mau cewek wee" ucap bisma

"emang tadi gue ngomong apa ?" tanya reza watados

"mainin perasaan COWOK dodol . Ganteng ganteng dodol minta ampun" ucap ilham

"lo ngatain gue ganteng ? Kesurupan dari mana lo ? Egepe , yang penting gue keren haha" ucap reza pede

"gue kan kasian lo gapernah di bilang ganteng wkwk" ucap ilham

"woooy , stop bisa kagak sih . Gue lagi ngelamunin orang nih . Ganggu gue ajasih" ucap rafael

"emang lo ngelamunin siapa deh ?" tanya dicky

"ais . Eh oops" ucap rafael keceplosan

Semua mata tertuju pada rafael

"hah ? Ais ? Anak geng lolipop itu ?" ucap ilham

"apaan sih , lo . Kagak" bantah rafael

"alah iya aja deh . Gue ngerti kok" ucap bisma

"Akhirnya setelah sekian lama , lo bisa jatuh cinta juga wkwk" ledek morgan

"apasih lo , guys . Gue bilang engga ya enggak" bantah rafael

"jeh , jelas jelas lo ngomong kaya gitu . Orang kalo udah keceplosan itu..." ucap bisma

"kagak bisa BOONG" ucap personil sm*sh yang lain

"uptoyou deh , guys . Gue males" rafael berdiri dan meninggalkan mereka

Rafael pun meninggalkan ruang utama di danceroom itu dan pergi menuju ruangannya

***

"ah , mesti tu orang . Ngambekan kaya cewe" ucap morgan

"hahaha" tawa yang lain

"bytheway , gue daritadi kagak liat rangga . Dimana dia sih ?" tanya reza

"hah ? Iyasih gue juga" ucap ilham dan diikuti anggukan setuju dari personil yang lain

Mereka melihat ke seluruh sudut ruang tersebut . Seluruh ruangan yg ada di danceroom tsb sudah mereka kunjungi , tapi hasilnya tetap saja , nihil . Di belakang danceroom terdapat sebuah taman yang lumayan luas . Mereka memutuskan untuk menuju ke taman tersebut

Dan benar saja , mereka melihat seseorang mematung di satu kursi panjang di taman tersebut sambil menatap lurus kedepan

"dooor" kaget morgan . Namun rangga tak menghiraukannya . Mereka heran melihat tingkah laku rangga . Seakan tak mengetahui keberadaan sobatsobatnya, ia tak mengalihkan sedikitpun pandangannya . Ia kembali berkonsentrasi ke lagu yang ia dengarkan lewat headphonesnya . Sedikit butiran kristal hendak turun dari matanya . Sm*sh heran dengan tingkah satu sohibnya tersebut . Akhirnya dicky memutuskan untuk menanyakan hal yang sebenarnya terjadi pada rangga

Dicky duduk di sebelah rangga . Personil yang lain hanya memperhatikannya .

"ngga , lo kenapa ?" tanya dicky

"eh , emm . Gu gue gak kenapa napa kok . Lo kenapa kesini ?" tanya rangga sambil melepas headphonesnya dan mengusap sisa sisa butiran kristal di matanya

"ngga , lo itu udah kita anggap bagian dari keluarga kita . Terbuka ajalah" ucap bisma

"males gue buka bukaan sama lo pada . Malu dong gue" ucap rangga OOT

"hah ?" ucap yang lain heran

"maksudnya , ngga?" tanya reza

"yaiyalah , masa gue mau telanjang di depan kalian haha" ucap rangga

"omigossss , jaka sembung di bekep , ga nyambung cakep haha" ucap bisma

"serius , ngga . Lo kenapa ? Apa jangan jangan lo keinget masa lalu lo ?" tanya rafael penuh selidik

"hmm . Kayanya lo pada udah tau deh apa yang gue pikirin" ucap rangga

#flashback on

Seorang gadis berparas cantik dan manis , berpenampilan anggun dan feminim , melangkah menuju sebuah cafe . Ia telah terikat janji dengan seseorang yang telah lama ia sukai . Harapannya kali ini hanya satu , bertemu lelaki yang telah sekian lama menarik perhatiannya , dan berharap agar dia nantinya akan menjadi miliknya seutuhnya

Ia telah sampai di dalam cafe tersebut . Segera ia menuju ke satu tempat duduk yang telah sengaja di pesan oleh sang pembuat janji . Tak lama ia menunggu , seseorang datang menghampirinya . Lelaki berpenampilan sporty , dan balutan jaket eksport nya menambah daya tarik cowok tersebut . Pipinya yang chubby membuat semua orang menjadi gemas akannya . Tak bisa dilukiskan keseluruhan dari penampilan lelaki tersebut

"udah lama , Vi ?" tanya rangga

"enggak , barusan aja nyampe . Ada apa sih , ngga ?" tanya via . Ia kembali menatap tatapan sejuk rangga . Darahnya berdesir . Jantungnya berdegup kencang . Ia memalingkan wajahnya dari rangga , tak kuat menahan pesona rangga

"aku cuma mau minta sedikit waktumu . Aku mau mengungkapkan segala yang ada di hatiku selama ini" aku rangga . Entah mengapa , perasaan via tak karuan . Ia menyangkan bahwa inilah saat yang ia tunggu tunggu

Via diam dan terpaku. Omongan rangga tadi untuk sejenak membekukan seluruh badannya . Mungkin saja semua penantiannya akan berakhir disini , malam ini

"tunggu aku" ucap rangga . Via tak mengerti akan perkataan rangga barusan . Ia hanya mampu menganggukkan kepalanya dan membiarkan rangga meninggalkannya , hanya beberapa menit saja .

Rangga berjalan menuju sebuah panggung yang berada tepat di cafe tersebut . Terlihat oleh via , ia sedang berbisik kepada salah satu karyawan di cafe tersebut . Setelah itu , rangga naik ke panggung tersebut . Ia mendekat ke arah sebuah grand piano dan mulai menekan tuts tuts piano tersebut sehingga mengalunlah sebuah nada yang sangat indah


Terlihat di seberang sana , via menikmati lagu indah tersebut dengan penuh penghayatan . Namun , lagu itu berhenti di saat ia benar benar menikmati nada nada indah tersebut

Rangga turun dari panggung. Tiba-tiba lampu di cafe tersebut mati. Terlihat sekilas via ketakutan. Via memang sangat takut dengan kegelapan. Namun, dengan sekejap, lampu lampu berjejer tersusun indah di sekeliling via. Rangga berdiri dengan senyum mengembang. Jalan yang ia lewati juga diiringi dengan cahaya cahaya lilin di samping kanan dan kirinya

Ia berjalan perlahan menuju via. Pipi chubby via merona merah. Sampai rangga berdiri di depannya pun , jantungnya tak henti hentinya berdetak lebih kencang.

"vii ..." panggil rangga

"i..iya" jawab via tergagap

"gimana ? Lagu itu tadi buat kamu. Dan ini semua juga buat kamu" ucap rangga. Pipi via kembali merona lebih merah

"udah jelas kan ? Aku sayang kamu , vi . Aku cinta kamu . Aku janji sebisa aku , aku bakal jagain kamu . Would you be my girlfriend?" tanya rangga . Seketika , lampu lampu di cafe tersebut membentuk sebuah kata I ♥ U

***

Nisa mencari Bisma ke sekeliling rumahnya . Namun tak juga ia temukan . Ia memutuskan untuk menghubungi bisma

"kaaaak , lo di mana sih ? Gue lagi butuh lo sekarang , WOY ! Dirumah ada mantan mantan LO ! Cepet pulang !" perintah Nisa , adik bisma setelah telepon terhubung

"bawel lo ! Gue masih latian sama anak anak . Ntar deh" ucap bisma hampir berbisik

"elah , cepetan deh . Risih gue sama mantan mantan lo" ucap Nisa dan kemudian menutup telponnya

Nisa menuju ke ruang tamu dan menemui beberapa tamu spesialnya. Semua berontak memanggil manggil satu nama , BISMA.

"Kakak kakak yang cantik , please . Jangan teriak teriak dong . Kak bisma masi ada urusan" ucap Nisa

"gue gak mau tau . Pokoknya gue butuh bisma buat minta penjelasan !" ucap salah satu cewek

"gue juga , gue butuh penjelasan dari dia" ucap cewek yang lain

Semua cewek berdebat di rumah tersebut. Nisa sangat pusing mendengar perdebatan mereka. Ia memutuskan untuk mengSMS anggota gengnya untuk menemaninya meladeni mantan mantan kakaknya itu

To : ThiaraCoaster , SaniaCoaster ; AnnisyaCoaster

Woy , guysss . Tolongin gue dooooong . Di rumah gue banyak banget cewek cewek gila mantannya bismaaaaa . Gue bisa stress kalo gini terus. Gue tunggu di rumah gue

Sms tersebut terkirim . Tak berapa lama balasan sms sms dr anggota Coaster tampil di layar BBnya

3message received

Ia membuka sms tersebut satu satu

From : AnnisyaCoaster
Sips tunggu gue

From : ThiaraCoaster
Oke , gue siap siap dulu

From : SaniaCoaster
Masalah bisma lagi ? Huh--' iyadeh gue kesana .

Nisa tak membalas sms sms balasan dr teman gengnya tersebut

***

"haha , tuh rumah udah kaya rumah ibu ibu lagi arisan . Rame banget" ucap Ais

"haha , yoa . Garagara kagak dapet arisan , jadi perang gitu" ucap Lely

"dasar cowok playboy . Ngga pernah berubah tu orang" ucap resti

"eh , liat deh . Itu bukannya mobil anak anak coaster ya ?" tanya Recka

"alah , iya . Pahlawan kesiangan . Cih , sok sokan banget . Mentang mentang ada hubungan sama sm*sh" ucap andini

"bener banget . Enek gue lama-lama" ucap lely

Mereka meninggalkan tempat tersebut dan melaju menuju tempat favorit mereka untuk mendiskusikan suatu hal


0 komentar:

Posting Komentar